Hanya di USNI, Jadi Entrepreneur Berbasis Data yang Punya Jaringan Luas, dengan Kurikulum yang Unik! Oded Galor dalam karyanya The Journey of Humanity menekankan bahwa entrepreneurship mendorong inovasi. Hal ini sangat relevan bagi Indonesia, negara yang memerlukan lebih banyak entrepreneur untuk menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru. Saat ini, persentase entrepreneur di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Singapura memiliki persentase entrepreneur sekitar 8.76% dari total populasi, sedangkan di negara maju, angka ini mencapai 10-12%. Sebaliknya, di Indonesia, hanya sekitar 3.47% dari populasi yang terlibat dalam kegiatan kewirausahaan (Kata Data, 2023). Tingginya tingkat kegagalan di kalangan entrepreneur pemula, yang mencapai sekitar 50-70% dalam lima tahun pertama, dan adanya budaya orang Indonesia cenderung bekerja sebagai pegawai setelah mengenyam pendidikan bukan berwirausaha menunjukkan perlunya pendidikan dan dukungan yang lebih baik bagi para calon entrepreneur. Oleh sebab itu, di USNI, kami menjunjung tinggi pendidikan akademik yang berorientasi pada kewirausahaan yang inovatif dan membantu mahasiswa untuk #jadiversiterbaikdiri mereka masing - masing. Banyak universitas di Indonesia telah menawarkan kurikulum kewirausahaan, namun apa yang membedakan kurikulum wirausaha di USNI? 1. Dimulai dari Tahun Pertama Di USNI, pendidikan kewirausahaan dimulai sejak tahun pertama. Mahasiswa memiliki waktu empat tahun penuh untuk merancang ide, melakukan pivot atau tweak terhadap ide-ide mereka, dan mencari tim pendiri yang solid. Ini berbeda dengan banyak kampus lain yang hanya memperkenalkan mata kuliah kewirausahaan di tahun terakhir.. Mahasiswa juga diajarkan design thinking untuk menciptakan solusi inovatif dan entrepreneurship untuk menjalankan bisnis. Dengan metode validasi bisnis seperti Business Model Canvas, dan Customer Development yang digunakan oleh startup kelas dunia, mahasiswa belajar menguji ide bisnis mereka secara efisien dan efektif. 2. Inkubator In-House USNI Menyediakan inkubator in-house yang menawarkan program intensif bagi mahasiswa yang serius mengembangkan ide bisnis mereka. Program ini memberikan akses kepada venture capital dan investor, memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan dukungan finansial dan jaringan yang diperlukan untuk mewujudkan ide-ide mereka menjadi bisnis nyata. 3. Didukung dengan Data & Tren Industri Internasional Kurikulum di USNI didukung oleh data dan tren industri internasional, seperti yang disediakan oleh Mintel. Informasi ini biasa digunakan oleh LG, Unilever, Coca-cola untuk mengidentifikasi peluang pasar dan tren konsumen. Dengan akses ke data ini, mahasiswa USNI dapat mengembangkan bisnis mereka dengan wawasan yang lebih mendalam dan akurat. Hanya di USNI, satu-satunya kampus di Indonesia yang memberikan kelebihan ini. USNI merancang kurikulum wirausaha yang dapat diikuti oleh semua mahasiswa, tidak hanya bagi mereka yang ingin menjadi entrepreneur. Dengan demikian, setiap mahasiswa, termasuk yang bercita-cita bekerja sebagai profesional di perusahaan, akan dibekali dengan semangat dan keterampilan kewirausahaan. Ini akan membuat mereka lebih agile dan kompetitif di dunia kerja, mengembangkan jiwa intrapreneur yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan modern. Komitmen USNI untuk menciptakan entrepreneur muda yang kompetitif dibuktikan dengan prestasi dari para mahasiswanya. Berikut beberapa prestasi yang didapatkan oleh mahasiswa USNI di bidang wirausaha: a. Platform digital UGUTECH yang dikembangkan oleh mahasiswa USNI telah berhasil mendapatkan pendanaan tingkat nasional kategori startup dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) b. Inovasi produk berbahan alami oleh mahasiswa (Tim Javalus Scrub) memenangkan pendanaan tingkat nasional kategori startup dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) c. Bisnis mahasiswa (Tim VO Skill) yang telah berjalan mendapatkan pendanaan tingkat nasional kategori bisnis bertumbuh dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) d. Inovasi es krim kaya nutrisi (Tim Tuberrota Ice) memenangkan pendanaan tingkat nasional kategori startup dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) e. Tim Vusion menjadi Juara 2 Lomba Nasional Veteran Business Case Competition f. Mahasiswa USNI mendapatkan juara 3 dalam Eksyarpreneur National Business Plan Competition 2023 di UIN Maulana Hasanudin, Banten. Mari bergabung dengan USNI dan mulailah perjalananmu dalam dunia kewirausahaan yang penuh tantangan dan peluang! Yuk, #jadiversiterbaikdiri bersama USNI. Untuk informasi lebih lanjut, cek info PMB https://bit.ly/REGISTRASI_FTCUSNI dan daftar untuk mengikuti program Free Trial Class kami.