Jakarta, 7 November 2025 – Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sinergi dengan berbagai lembaga eksternal. Dalam acara MoU Signing Ceremony & Global Market Trends 2026 Workshop: Empowering Sustainable Transformation in Business, USNI resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 21 mitra strategis, yang terdiri atas institusi perbankan, lembaga pelatihan kerja, serta sejumlah organisasi yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat.
Rektor USNI, Dr. Sihar Sitorus, B.S.B.A., MBA., menyampaikan bahwa penandatanganan MoU tersebut merupakan langkah strategis untuk memperluas peluang kolaborasi dan memberikan dampak nyata bagi mahasiswa serta masyarakat. Dalam wawancara singkat setelah acara, beliau menegaskan bahwa kerja sama tersebut tidak hanya sebatas dokumen, tetapi menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan kampus dengan dunia kerja.
“Intinya adalah bagaimana USNI bisa turut membantu atau berkontribusi dalam penciptaan lapangan pekerjaan, sekaligus mempraktikkan apa yang diterima para mahasiswa di kampus dan kemudian menerapkannya di dunia kerja,” ujar Rektor.
Menurutnya, pengalaman lapangan dan kerja sama dunia industri adalah elemen penting untuk menjembatani kompetensi akademik dengan kebutuhan dunia usaha yang terus berkembang. Melalui kemitraan ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan akses lebih luas untuk magang, pelatihan kerja, penelitian terapan, hingga peluang berkarier.
Harapan untuk USNI di 2026: Mahasiswa Lebih Berani dan Kompeten
Ketika ditanya mengenai harapan bagi USNI pada tahun 2026, Rektor Sihar menekankan pentingnya pendidikan karakter, keberanian, dan pengembangan kompetensi sebagai fondasi kesiapan mahasiswa menghadapi dunia profesional yang semakin kompetitif. Beliau menyampaikan tiga harapan utama:
Mahasiswa USNI berani mencoba dan mencari versi terbaik dirinya: Rektor menekankan bahwa keberanian untuk mencoba dan bereksplorasi merupakan modal awal dalam meraih kesuksesan.
Mahasiswa USNI siap menghadapi tantangan: Era digital dan dunia usaha saat ini membutuhkan individu yang tangguh, adaptif, dan tidak takut menghadapi dinamika perubahan.
Mahasiswa membekali diri dengan keterampilan penting: Beberapa kompetensi yang dianggap wajib, antara lain critical thinking, logical thinking, analytical thinking, dan kemampuan active listening
Setelah memaparkan tiga harapan tersebut, Rektor Sihar menegaskan bahwa penguatan karakter dan kompetensi bukan hanya sebatas target akademik, melainkan bekal penting yang harus dimiliki setiap mahasiswa agar mampu bersaing dan berkembang di tengah perubahan zaman.
Ia menambahkan bahwa dukungan kurikulum, dosen, dan ekosistem kampus menjadi kunci untuk memastikan mahasiswa USNI benar-benar siap memasuki dunia profesional.
“Tentunya ini untuk menjawab tantangan yang semakin berat di dunia kerja dan di dunia usaha. Harapannya mahasiswa USNI equip dengan kompetensi dan skills yang tepat,” tegasnya.
Melalui rangkaian kerja sama strategis dan penguatan kualitas pendidikan tersebut, USNI menegaskan komitmennya untuk terus bertransformasi menjadi institusi yang relevan, progresif, dan berorientasi pada masa depan.
Dengan dukungan para mitra dan ekosistem kampus yang adaptif, USNI optimis dapat mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat, berdaya saing tinggi, dan siap menjawab dinamika dunia kerja yang terus berubah.