Jakarta, 7 November 2025 – Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan 21 lembaga mitra strategis, sebagai langkah nyata memperkuat sinergi pendidikan, penelitian, pelatihan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penandatanganan dilakukan di Auditorium USNI dan menjadikan USNI sebagai penggerak kerjasama lintas sektor ini.
Mitra yang terlibat terdiri dari berbagai jenis institusi, seperti lembaga inovasi, asosiasi pelatihan, badan sertifikasi, media, lembaga keuangan, hingga lembaga internasional. Berikut daftar lengkap mitra yang tergabung:
Lembaga Inovasi dan Transformasi Usaha Nasional (LITUNAS)
Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI)
Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Jakarta
LSP UMKM & Wirausaha Indonesia
PT Rumah Aksara Nusantara (RumahBelajar.Digital)
Asosiasi Usaha Menengah Indonesia (AUMI)
Naker News
Bank Syariah Indonesia
United Nations Industrial Development Organization (UNIDO)
lnkoppol
PT. Ulam Nusantara Abadi
Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan DKI Jakarta
Maju Indonesia (Manifes Juang Indonesia)
Protelindo Group/iForte
LSP Hendevane Indonesia
Barung Sinuan
Perkumpulan Gerakan OK OCE
LSP IDATI
LSP Pratama
PT Kehatilab
PT Sinergi Finlandia Indonesia
MoU ini berbasis pada model kolaborasi Hexahelix ABCGMF yang mencakup unsur Academia, Business, Community, Government, Media, dan Finance. Ruang lingkup kerjasama meliputi:
Pendidikan & pelatihan penguatan SDM masyarakat, UMKM, dan lembaga mitra
Penelitian dan riset terapan dalam bidang inovasi sosial, ekonomi digital, dan pengembangan model usaha berkelanjutan
Program pemberdayaan masyarakat dan ekonomi desa berbasis ekonomi sirkular
Pendampingan dan sertifikasi kompetensi bagi pelaku usaha, pendamping desa, dan tenaga pelatih
Kolaborasi promosi dan publikasi melalui media akademik, digital, dan jaringan kemitraan nasional
Sejalan dengan semangat kolaborasi ini, Rektor USNI, Dr. Sihar P.H. Sitorus, B.S.B.A., M.B.A., menekankan bagaimana kehadiran 21 mitra strategis dapat memperkuat kualitas pendidikan bagi mahasiswa.
“Kolaborasi dengan beragam lembaga mitra strategis ini menghadirkan kesempatan unik bagi mahasiswa USNI untuk belajar langsung dari praktik nyata di lapangan, memperluas wawasan, dan berinteraksi dengan dunia industri, pemerintahan, dan komunitas,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, “Pengalaman ini membentuk mahasiswa menjadi generasi yang rigorous - gigih menghadapi tantangan, teliti dalam berpikir dan bertindak, serta konsisten menjaga kualitas dan integritas di setiap langkah.”
Kolaborasi ini bukan hanya untuk pengembangan ekonomi dan riset, tetapi juga untuk membentuk karakter mahasiswa yang siap memberi dampak positif bagi masyarakat.
Masih dalam rangkaian acara yang sama, USNI mengadakan workshop bersama Mintel bertajuk “Global Market Trends 2026”. Mintel sebagai lembaga riset pasar global menyediakan laporan dan data riset konsumen yang menjadi acuan bagi strategi bisnis dan pendidikan.
Workshop tersebut menghadirkan pembicara seperti Joey Khong (Senior Customer Trends Analyst, Mintel), Precious Heide (Client Success Manager, Mintel), dan Sugiharto Yosaputra (Senior Account Manager, Mintel Indonesia). Joey Khong memaparkan lima tren konsumen global 2026: keberlanjutan, kepercayaan digital, keseimbangan emosional, efisiensi teknologi, dan komunitas kolaboratif.
“The most powerful consumer insight begins with empathy. Understanding people’s motivations helps brands connect authentically,” ujarnya, menekankan pentingnya empati dan pemahaman perilaku konsumen untuk inovasi dan keberhasilan bisnis.
Sesi ini menjadi penghubung antara riset global Mintel dan konteks pasar Indonesia, membantu lembaga pendidikan, pelatihan, serta UMKM menavigasi tren pasar di era digital. Workshop ini juga menjadi contoh implementasi nyata dari MoU, memperlihatkan bagaimana riset global dapat dipadukan dengan konteks lokal untuk menghasilkan solusi yang relevan dan berdampak.
Dengan penandatanganan MoU dan rangkaian workshop ini, Universitas Satya Negara Indonesia menegaskan posisinya sebagai pusat kolaborasi strategis yang menjembatani pendidikan, riset, dan praktik ekonomi nyata. Kehadiran 21 mitra lintas sektor tidak hanya memperluas peluang belajar bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan akses langsung pada inovasi, data pasar global, dan praktik terbaik industri.
Lebih dari sekadar kerja sama formal, inisiatif ini menegaskan komitmen USNI untuk memberdayakan UMKM, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal dengan pendekatan berbasis riset dan teknologi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara nyata di masyarakat.