Jakarta, 23 Oktober 2025 - Acara Youth Co:Lab Forum Group Discussion on Entrepreneurship Ecosystem yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Satya Negara Indonesia menjadi ruang bagi para mahasiswa, UMKM, hingga akademisi untuk bertukar gagasan dan merancang ekosistem kewirausahaan yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Dr. Sihar P. H. Sitorus., B.S.B.A., MBA., menekankan pentingnya melihat tantangan yang dihadapi generasi muda bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang. Ia mengajak seluruh peserta untuk tidak berhenti pada keterbatasan, melainkan menjadikannya pijakan dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing di tengah realitas sosial-ekonomi Indonesia saat ini.
Dalam penyampaiannya, Dr. Sihar Sitorus menyoroti realitas sosial ekonomi yang masih dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Ia juga menyinggung pentingnya pemberdayaan perempuan dan keterlibatan aktif generasi muda dalam dunia usaha, meski diakui bahwa semangat tersebut seringkali terhambat oleh faktor ekonomi, keterbatasan akses modal, serta minimnya pendampingan dalam memulai bisnis.
Beliau juga menekankan fenomena NEET (Not in Employment, Education, or Training) di kalangan usia 16–30 tahun sebagai tantangan sekaligus peluang.
“Kondisi ini tidak boleh kita pandang semata sebagai masalah,” ujar Dr. Sihar Sitorus. “Sebaliknya, ini adalah peluang besar bagi dunia pendidikan, sektor swasta, dan pemerintah untuk bersinergi menciptakan ruang-ruang baru bagi generasi muda agar mereka dapat berkontribusi secara produktif. Dengan pendekatan yang tepat, kelompok NEET justru bisa menjadi sumber inovasi dan kekuatan sosial ekonomi baru bagi bangsa,” lanjutnya.
Nila Murti, Head of Financing for Development, UNDP Indonesia, turut memberikan pandangan inspiratif mengenai pentingnya membangun ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan. Nila Murti menjelaskan bahwa program Youth Co:Lab merupakan bagian dari inisiatif global yang digagas oleh UNDP dan Citi Foundation, yang bertujuan memperkuat kapasitas anak muda di bidang kewirausahaan sosial.
Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan komunitas, program ini diharapkan dapat melahirkan generasi wirausaha muda yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals. Beliau menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memperkuat entrepreneurship ecosystem di Indonesia.
Nila menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk tidak berhenti berinovasi dan menjadikan forum ini sebagai momentum memperkuat jejaring serta mewujudkan ide-ide yang berdampak bagi masyarakat luas.
“Anak muda Indonesia memiliki potensi luar biasa. Tugas kita adalah memastikan mereka memiliki akses, dukungan, dan keberanian untuk mengubah potensi itu menjadi kekuatan nyata,” ujar Nila Murti.
Acara dilanjutkan dengan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang terbagi menjadi sesi luring dan daring. Pada sesi luring, kelompok dengan tema Access to Capital difasilitasi oleh Randa Sandhita dan Rizqi Izzizti dari UNDP Indonesia.
Untuk tema Skills Development, fasilitator yang memandu adalah Yuli Setiawan dari Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) serta Annissa Haq dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Sementara itu, tema Policy Support dipandu oleh Andina Mustika Ayu, M.Si. dari USNI dan Hikmah Rafika dari Kemenko PMK.
Adapun sesi daring diikuti oleh peserta dari berbagai daerah dengan fasilitator yang juga berasal dari lembaga mitra. Untuk kelompok bertema Access to Capital, diskusi dipandu oleh Lintang Shafa dari UNDP Indonesia dan Irwan Gunawan dari UN Volunteer.
Tema Skills Development difasilitasi oleh Fitri M. Sarasati, M.Sc. dan Helen Olivia, M.I.Kom., keduanya dari USNI. Sedangkan untuk tema Policy Support, fasilitatornya adalah Abdurrahim Hidayat dan Alfan Hariyadi dari Kemenko PMK.
Melalui pelaksanaan FGD ini, para peserta berkesempatan untuk bertukar pandangan, mengidentifikasi tantangan nyata di lapangan, serta merumuskan rekomendasi strategis guna memperkuat ekosistem kewirausahaan muda yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan di Indonesia.
Hadirnya Youth Co:Lab Forum Group Discussion on Entrepreneurship Ecosystem ini, USNI kembali menunjukkan komitmennya untuk menjadi ruang lahirnya gagasan dan gerakan nyata bagi generasi muda.
Di forum ini, peserta tidak hanya diajak untuk berpikir kritis, tetapi juga berani bertindak, menciptakan solusi inovatif, membangun jejaring, serta mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.