
Jakarta, 8 Juli 2025 - Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) kembali menghadirkan kegiatan kreatif yang tidak hanya membangun keterampilan, tetapi juga memperkaya kesehatan mental dan emosional. Melalui Workshop Pottery Handbuilt bersama Amalia Pradifera, pendiri Clay Cafe dan praktisi seni keramik, para peserta diajak masuk ke dalam ruang imajinatif yang penuh ketenangan dan refleksi diri.
Workshop ini mengangkat teknik hand built-pottery, yaitu metode membentuk tanah liat menggunakan tangan tanpa bantuan roda atau cetakan, menjadikan setiap karya sebagai representasi unik dari perasaan dan pikiran pembuatnya.
Dalam sesi pembukaan, Amalia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk terapi. “Pottery hand-built ini penting banget karena sifatnya yang terapeutik. Kita bisa healing menggunakan tangan-tangan kita. Tangan dan otak kita nyatu untuk membuat kreasi yang hasilnya pasti akan kalian sukai,” ungkapnya.
Lebih jauh, Amalia menyebut kegiatan ini sangat relevan untuk generasi muda, khususnya Gen Z. “Pottery ini bermanfaat banget untuk Gen Z, apalagi sekarang lagi ngetren. Ini bisa jadi cara healing tanpa gadget, sekaligus jadi quality time yang menyenangkan,” tambahnya.
Selama kegiatan berlangsung, peserta tidak hanya belajar membentuk clay menjadi objek seperti mangkuk, gelas, atau hiasan, tetapi juga diajak menyelami pengalaman mindful, memperhatikan setiap sentuhan, tekanan, dan proses membentuk sebagai media untuk berdamai dengan diri sendiri.
Kegiatan ini sejalan dengan semangat USNI dalam menghadirkan ruang-ruang kreatif yang mendukung pengembangan karakter dan kesehatan mental generasi muda. Antusiasme peserta dari berbagai latar belakang usia dan profesi pun menunjukkan bahwa seni dapat menjembatani berbagai kepentingan, mulai dari ekspresi diri, pengembangan keterampilan, hingga aktivitas relaksasi.
Sebagai penutup, Amalia mengajak peserta untuk terus mengeksplorasi seni sebagai media penyembuhan dan pertumbuhan diri. “Enggak harus jadi seniman untuk menikmati proses ini. Yang penting, berani mencoba dan menikmati setiap bentuk yang hadir dari tangan kita sendiri.”
Workshop Pottery Hand-built ini diharapkan menjadi awal dari lebih banyak lagi kegiatan seni dan ekspresi diri yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Melalui kegiatan ini, USNI tidak hanya mendekatkan dunia akademik dengan publik, tetapi juga memperkuat peran institusi pendidikan sebagai ruang tumbuh yang inklusif dan berdaya.