
Jakarta, 5 Mei 2025 - Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) sukses menyelenggarakan Workshop Pemanfaatan AI dalam Layanan Konseling Sekolah, sebuah forum yang membekali para pendidik, khususnya guru Bimbingan dan Konseling (BK), dengan pemahaman dan keterampilan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mendampingi peserta didik, terutama Generasi Alpha yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi digital.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang memiliki kepakaran di bidang psikologi dan pendidikan berbasis teknologi. Faradina Ayu Fitri, S.Psi., MSc., membuka sesi dengan materi bertajuk “Membimbing Gen Alpha: Guru BK, AI, dan Masa Depan Siswa”.
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya peran guru BK yang adaptif terhadap karakter Gen Alpha yang sangat akrab dengan teknologi.
“Generasi Alpha tidak hanya butuh konselor yang memahami emosi mereka, tapi juga yang mampu berkomunikasi lewat pendekatan yang mereka kenal, yaitu teknologi. AI bukan pengganti, melainkan alat bantu bagi guru BK agar lebih efektif dan responsif,” ujar Faradina.
Sesi selanjutnya diisi oleh Fikri Arif Wicaksana, S.Pd., M.T., yang membawakan topik “AI untuk Bimbingan Konseling”. Ia memperkenalkan berbagai aplikasi AI yang dapat mendukung asesmen psikologis, analisis data perilaku siswa, hingga pemberian intervensi yang bersifat preventif dan personal.
“Kita sedang memasuki era di mana data bisa bicara. Guru BK perlu memanfaatkan data dan AI untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat dalam menangani siswa. Namun, sentuhan manusia tetap kunci utama,” tegas Fikri.
Workshop ini dipandu oleh Ivana Rachmawati, MPA., LPDP Awardee Harvard University dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USNI. Kehadirannya menambah wawasan akademik dan membawa pengalaman internasional dalam bidang kebijakan pendidikan.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Mutmainah, Ketua Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Provinsi DKI Jakarta. Ia menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan workshop yang menurutnya sangat relevan dengan kebutuhan guru BK saat ini.
“Kami menyambut baik inisiatif ini karena guru BK perlu terus dibekali keterampilan baru. Dunia siswa berubah, maka pendekatan kita pun harus berkembang,” ungkap Mutmainah.
Sambutan utama diberikan oleh Ibu Wakil Rektor I dan III USNI, Dr. Dian Alanudin, MBA., GRCE., yang menekankan komitmen universitas dalam mendukung inovasi pendidikan berbasis teknologi.
“USNI percaya bahwa kolaborasi antara teknologi dan pendidikan adalah investasi masa depan. Kami berharap workshop ini menjadi pemantik transformasi layanan konseling sekolah di Indonesia,” ucap Dr. Dian.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Rektor II, Dr. Yosi Stefani, SE., MM., perwakilan dekan, guru BK dari berbagai sekolah di DKI Jakarta, dan mahasiswa yang antusias mengikuti rangkaian diskusi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mengembangkan pendekatan konseling yang lebih adaptif dan berbasis teknologi, sekaligus tetap mempertahankan nilai-nilai empati dan humanis dalam mendampingi generasi penerus bangsa.