
Menjalani kuliah hybrid sambil bekerja memang menantang, tetapi sangat mungkin dilakukan dengan manajemen waktu yang tepat.
Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap produktif di kantor, aktif di kelas, dan tetap punya waktu untuk diri sendiri. Nah, berikut ini adalah 5 tips manajemen waktu yang bisa kamu coba.
Tips Manajemen Waktu Kuliah Sambil Kerja
1. Buat jadwal harian dan mingguan
Kalau kamu seorang karyawan yang kuliah hybrid, memiliki jadwal yang jelas dan realistis itu sangat penting. Jadwal yang baik akan membantu kamu menyeimbangkan kerja, kuliah, dan waktu pribadi tanpa stres berlebihan.
Untuk membuat jadwal yang efektif, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Catat semua kegiatan: Tulis semua kegiatan rutin kamu, seperti jam kerja, jadwal kuliah (online & offline), waktu belajar, istirahat, tanggung jawab di rumah, dsb.
Gunakan aplikasi seperti Google Calendar, Microsoft Outlook, atau sejenisnya untuk:
Reminder tugas atau deadline.
Atur waktu antara kerja dan kuliah dengan rapi.
Mengubah jadwal secara fleksibel.
C. Tentukan prioritas: Pakai metode seperti Matriks Eisenhower untuk tahu mana tugas yang harus segera dikerjakan dan mana yang bisa ditunda.
D. Jadwal belajar tetap: Sediakan waktu khusus untuk belajar setiap hari atau minggu.
E. Sediakan waktu istirahat: Waktu istirahat juga penting dengan tidur yang cukup, olahraga ringan, atau sekadar menikmati hobi bisa bantu kamu tetap semangat dan sehat.
Baca juga: Panduan Lengkap Kuliah Kelas Karyawan: Definisi, Manfaat, dan Cara Memilih Program
2. Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan deadline
Saat menjalani kuliah sambil kerja, kamu pasti sering dihadapkan pada banyak deadline. Supaya tidak kewalahan, salah satu cara paling efektif adalah mengerjakan tugas yang paling dekat dengan deadline terlebih dahulu, terutama yang bersifat penting dan mendesak.
Untuk membantu membedakan mana tugas yang harus segera dikerjakan dan mana yang bisa ditunda, kamu bisa pakai Eisenhower Matrix. Ini adalah teknik manajemen waktu yang membagi tugas ke dalam empat kuadran, seperti:
Penting dan mendesak: Harus segera dikerjakan sekarang (contoh: laporan kerja yang deadline-nya hari ini).
Penting tapi tidak mendesak: Bisa dijadwalkan untuk nanti, tapi jangan ditunda terus (contoh: persiapan ujian akhir).
Tidak penting tapi mendesak: Bisa diselesaikan dengan cepat (contoh: membalas email).
Tidak penting dan tidak mendesak: Sebaiknya tidak dilakukan (contoh: scroll media sosial terlalu lama).
3. Manfaatkan waktu luang untuk micro-learning
Sebagai karyawan yang kuliah, waktu luang sering terasa sangat terbatas. Tapi sebenarnya, kamu bisa memanfaatkan momen-momen singkat di sela-sela aktivitas untuk belajar, lewat konsep yang disebut micro-learning.
Micro-learning adalah metode belajar dalam potongan kecil, biasanya berdurasi 5–15 menit. Cocok banget buat kamu yang sibuk, karena bisa dilakukan kapan saja, tanpa perlu waktu khusus.
Baca juga: Perbedaan Kuliah Hybrid, Online, dan Reguler: Mana yang Cocok Buatmu?
4. Komunikasi aktif dengan atasan dan dosen
Kuliah sambil kerja juga menuntut kamu untuk bisa menyeimbangkan dua prioritas sekaligus. Salah satu kunci agar keduanya berjalan lancar adalah komunikasi yang terbuka dan aktif, baik dengan atasan di tempat kerja maupun dosen di kampus.
Dengan atasan, jangan ragu untuk menginformasikan jadwal kuliahmu sejak awal, diskusikan kemungkinan penyesuaian jam kerja jika diperlukan (misalnya pulang lebih awal saat ada kelas penting), dan tunjukkan komitmen bahwa kuliah tidak akan mengganggu performa kerja.
Dengan dosen, penting juga untuk menyampaikan jika kamu harus izin kelas karena urusan pekerjaan, minta materi atau rekaman jika ketinggalan, dan aktif bertanya atau berdiskusi, terutama di kelas online atau hybrid yang cenderung kurang interaktif.
5. Hindari multitasking berlebihan
Meski terlihat produktif, multitasking justru sering jadi jebakan. Mengerjakan dua hal sekaligus bukan hanya membuat hasil menjadi tidak maksimal, tetapi juga bisa membuat kamu cepat lelah secara mental.
Oleh karena itu, fokus pada satu hal di satu waktu jauh lebih efektif. Supaya lebih teratur, kamu bisa lakukan 3 (tiga) hal berikut ini:
Tentukan jam kerja dan jam belajar secara tegas. Misalnya, setelah pulang kerja jam 5 sore, kamu alokasikan 1–2 jam khusus untuk kuliah.
Gunakan teknik time blocking untuk menjadwalkan kegiatan dalam blok waktu tertentu, tanpa gangguan.
Matikan notifikasi yang tidak penting saat sedang fokus, baik dari kantor maupun kuliah.
Baca juga: Program Pengembangan Diri 4 tahun, Bikin Kamu Siap Hadapi Masa Depan!
Ambil Kelas Hybrid untuk Karyawan di USNI Aja!
Bagi kamu yang sudah bekerja, sistem kuliah hybrid di USNI adalah solusi ideal. Kamu bisa tetap fokus menjalankan pekerjaan, lalu mengikuti kuliah di malam hari atau akhir pekan tanpa harus mengorbankan karier.
USNI menawarkan tiga pilihan sistem kuliah reguler, online, dan hybrid yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas tanpa mengurangi kualitas pendidikan. Sistem ini sangat cocok untuk mahasiswa yang memiliki kesibukan di luar kampus, seperti karyawan atau wirausaha.
Khusus untuk kelas hybrid, USNI menyusun jadwal yang menyesuaikan dengan rutinitas para pekerja. Perkuliahan daring biasanya berlangsung pada hari Selasa dan Kamis pukul 17.00–22.00, sementara sesi tatap muka di kampus diadakan setiap hari Sabtu, mulai pukul 08.00–17.00 dan dilanjutkan pukul 17.00–21.30 untuk sesi kombinasi daring dan offline.
Dengan pola belajar yang fleksibel dan dukungan dari tenaga pengajar profesional, kamu bisa tetap bekerja sambil menyelesaikan pendidikan tinggi secara maksimal.
Jadi, tunggu apa lagi? Daftarkan diri kamu di sini atau hubungi kontak PMB USNI di sini.