• humas@usni.ac.id
  • 08175715171
  • (021) 739 8393
Logo USNI
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
  • Prodi
    • S1 Manajemen
    • S1 Akuntansi
    • S1 Hubungan Internasional
    • S1 Ilmu Komunikasi
    • S1 Hukum
    • S1 Teknik Informatika
    • S1 Teknik Lingkungan
    • S1 Sistem Informasi
    • S1 Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan
    • S2 Magister Manajemen
  • Tautan
    • PMB USNI
    • SIAKAD Mahasiswa
    • SIAKAD Dosen
    • Perpustakaan
  • Campus Life
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • P2M Mahasiswa
    • Blog
  • Kontak
Pendaftaran
Logo USNI

Jadi versi terbaik diri!

  • humas@usni.ac.id
  • (021) 739 8393
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
  • Prodi
    • S1 Manajemen
    • S1 Akuntansi
    • S1 Hubungan Internasional
    • S1 Ilmu Komunikasi
    • S1 Hukum
    • S1 Teknik Informatika
    • S1 Teknik Lingkungan
    • S1 Sistem Informasi
    • S1 Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan
    • S2 Magister Manajemen
  • Tautan
    • PMB USNI
    • SIAKAD Mahasiswa
    • SIAKAD Dosen
    • Perpustakaan
  • Campus Life
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • P2M Mahasiswa
  • Contact
Pendaftaran
Find Us

Kompetisi Debat HI dan Hukum 2025: Adu Strategi, Analisis, dan Ketajaman Argumen

Blog Images

Jakarta, 19 Februari 2025 - Kompetisi debat yang diadakan oleh HIMA Hubungan Internasional dan HIMA Hukum, Prodi Hubungan Internasional dan Hukum ini menjadi ajang bagi peserta dari berbagai sekolah untuk beradu argumen dalam topik kompleks. Mereka menunjukkan kemampuan berpikir kritis, menyusun argumen logis, dan menyampaikannya secara persuasif demi meyakinkan juri dan lawan debat.

Mengusung tema “Kebijakan Dalam Negeri dan Luar Negeri Indonesia pada Era Kepemimpinan Prabowo,” kompetisi ini menuntut lebih dari sekadar kefasihan berbicara. Keberhasilan peserta bergantung pada riset mendalam, kerja sama tim yang solid, serta ketahanan mental dalam menghadapi interupsi dan serangan argumen lawan.

Dalam persaingan ketat, tiga tim terbaik berhasil menonjol dengan strategi argumentasi yang unik dan kemampuan adaptasi dalam merespons tantangan debat. Setiap tim memiliki strategi tersendiri dalam menghadapi debat. 

Salsabila Rahadatul Aisy, perwakilan dari SMAN 26 Jakarta Selatan misalnya, yang timnya meraih juara pertama, menekankan bahwa keberhasilan mereka adalah hasil dari persiapan yang matang dan koordinasi tim yang solid.

"Kunci keberhasilan utama kami adalah membangun dinamika tim yang baik. Sejak awal, kami menyadari bahwa komunikasi dalam tim harus berjalan lancar agar argumen kami tidak tumpang tindih. Kami membagi tugas dengan jelas: siapa yang bertugas membuka debat, siapa yang memberikan argumen utama, dan siapa yang membantah lawan," jelas Salsabila.

Selain itu, menurut Salsabila latihan intensif menjadi bagian penting dari persiapan mereka. Timnya menggunakan metode latihan berbicara spontan untuk melatih kelancaran berbicara tanpa teks.

"Kami berlatih berbicara spontan selama satu menit mendeskripsikan sebuah benda. Ini membantu kami berpikir cepat dalam menyusun argumen tanpa harus tergantung pada teks tertulis," tambah Salsabila.

Florencia Ivana Devanti dari SMKN 2 Kota Tangerang Selatan, yang meraih juara kedua, menekankan pentingnya memahami pola pikir anggota tim untuk membangun chemistry yang kuat.

"Kami baru pertama kali mengikuti lomba debat, sehingga hal pertama yang kami lakukan adalah mengenali pola pikir masing-masing anggota. Kami perlu memahami cara berpikir dan pendekatan analisis mereka agar bisa saling melengkapi dalam menyusun argumen," ungkap Florencia.

Sementara itu, Muhammad Rafi Raditya dari SMK Yadika 5, yang timnya berada di peringkat ketiga, mengakui bahwa tantangan terbesar bagi timnya adalah penguasaan materi dan teknik berbicara.

"Debat ini menuntut pemahaman yang mendalam terhadap topik yang diberikan. Selain itu, kami juga menyadari bahwa kemampuan public speaking kami masih perlu ditingkatkan. Tim juara pertama dan kedua memiliki kefasihan berbicara yang lebih baik, sehingga kami harus lebih banyak berlatih untuk ke depannya," ujar Rafi.

Meskipun sudah melakukan persiapan matang, setiap tim tetap menghadapi tantangan selama debat berlangsung. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Salsabila dan timnya adalah mengatasi rasa gugup ketika harus berbicara di depan banyak orang.

"Tentu ada rasa gugup, terutama karena debat ini ditonton langsung oleh para juri dari universitas. Namun, kami berusaha untuk tetap tenang dan mengikuti alur debat dengan baik. Jika terlalu tegang, kami bisa kehilangan fokus dan sulit merespons argumen lawan dengan cepat," ungkap Salsabila.

Florencia mengungkapkan bahwa tantangan terbesar bagi timnya adalah keterbatasan akses terhadap sumber hukum internasional yang menjadi dasar perdebatan.

"Topik debat kali ini berkaitan dengan hukum internasional, tetapi kami tidak memiliki pendamping dari guru atau pelatih yang bisa memberikan arahan. Kami akhirnya mencari bantuan dari saudara teman kami yang memiliki latar belakang hukum untuk memahami aspek hukum yang relevan," jelas Florencia.

Bagi Rafi dan timnya, tantangan utama terletak pada pengalaman pertama mereka dalam kompetisi debat.

"Kami harus menghadapi tim-tim yang lebih berpengalaman. Tantangan kami adalah bagaimana bisa tetap percaya diri dan menyampaikan argumen dengan jelas meskipun ini adalah pertama kalinya kami berdebat dalam kompetisi seperti ini," tambah Rafi.

Terlepas dari hasil akhir kompetisi, setiap peserta mendapatkan pembelajaran yang berharga dari pengalaman ini. Salsabila menekankan bahwa ketenangan dalam berbicara adalah kunci utama dalam menghadapi debat.

"Ketika menghadapi tekanan, penting untuk tetap tenang dan mengikuti alur perdebatan. Jika kita gugup, kita bisa kehilangan kesempatan untuk menyampaikan argumen yang kuat," ucap Salsabila.

Florencia merasa bahwa kompetisi ini membantunya meningkatkan keterampilan analisis dan berpikir kritis.

"Debat ini mengajarkan kami untuk tidak hanya melihat sebuah kasus dari satu sisi. Kami belajar untuk mempertimbangkan berbagai faktor dan mencari solusi yang lebih adil," ujar Florencia.

Rafi pun merasa bahwa pengalaman ini menjadi motivasi baginya untuk terus mengasah kemampuan berbicara di depan umum.

"Ini pengalaman pertama kami, dan kami belajar banyak dari tim-tim lain yang lebih berpengalaman. Ke depan, kami ingin lebih banyak berlatih dan memperkuat strategi debat kami," ungkap Rafi.

Kompetisi debat ini bukan sekadar ajang untuk beradu argumen, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bagi para peserta. Dari strategi yang digunakan, tantangan yang dihadapi, hingga analisis mendalam terhadap topik yang dibahas, setiap peserta mendapatkan pengalaman berharga yang dapat mereka gunakan di masa depan.

Keberhasilan dalam debat tidak hanya ditentukan oleh kefasihan berbicara, tetapi juga oleh persiapan yang matang, kerja sama tim yang baik, dan kemampuan untuk berpikir kritis di bawah tekanan. Ajang seperti ini diharapkan dapat terus mendorong para pelajar untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan analisis mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

Juara Debat Prodi HI dan Hukum Tahun 2025

Juara 1 SMAN 26 Jakarta

  1. Salsabila Rahadatul Aisy

  2. Rayendra Wirabagja Sartono

  3. Fahmi Gumarang

Juara 2 SMKN 2 Kota Tangerang Selatan 

  1. Florencia Ivania Devanti

  2. Fatimah tu Zahra

  3. Siti Nur Halimah 

Juara 3 SMK Yadika 5

  1. Muhammad Rafi Raditya

  2. Rully Hero Dian

  3. Avisa Ramadhani 

Logo Usni

Kampus yang bantu kamu #jadiversiterbaikdiri agar siap bersaing, dengan kurikulum berbasis kewirausahaan yang kreatif & kolaboratif.

Daftar Sekarang
Useful Links
  • Portal PMB
  • Portal Mahasiswa
  • Portal Orang Tua
  • Portal Dosen
Our Company
  • Perpustakaan
  • Repository
  • LPPM
Get Contact
  • Phone: (021) 739 8393
  • E-mail: humas@usni.ac.id
  • Location: Jl. Arteri Pondok Indah No. 11 Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Copyright © 2025 Pustikom USNI All Rights Reserved