
Jakarta, 12 Februari 2025 - Pada pertemuan antara Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) dan RSUD Kebayoran Lama, kedua belah pihak mendiskusikan potensi kerja sama yang dapat memperkuat bidang akademik dan pelayanan kesehatan. Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk memperkenalkan berbagai program yang dapat memberikan dampak positif pada pengembangan pendidikan serta kualitas layanan kesehatan.
Wakil Rektor III USNI, Dr. Dian Alanudin, MBA., GRCE., mengungkapkan bahwa saat ini USNI tengah menjalankan transformasi untuk meningkatkan posisi di taraf internasional. Menurut beliau, salah satu bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan RSUD Kebayoran Lama.
"Kolaborasi ini terjalin karena lokasi yang berdekatan serta banyaknya kegiatan yang dapat mendekatkan masyarakat. Terutama, jaringan alumni USNI yang luas juga menjadi faktor pendukung yang mempermudah terjalinnya kerja sama," ujar Dian.
Selain itu, USNI juga memiliki program studi manajemen rumah sakit yang dapat saling melengkapi dengan pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Kebayoran Lama. Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa USNI menawarkan berbagai pilihan format perkuliahan seperti online, offline, dan hybrid, yang memudahkan mahasiswa untuk mengikuti kelas tanpa harus selalu hadir di kampus.
"Untuk program studi kita memang ada manajemen rumah sakit. Sekarang kita ada program onlinenya, offlinenya, sama hybrid. Jadi, sistem kelasnya mahasiswa tidak perlu ke kampus," jelasnya.
Selain itu, USNI juga menawarkan sertifikasi dan pelatihan yang dapat memberikan keuntungan tambahan bagi para profesional di bidang kesehatan.
Di sisi lain, Ir. Nunung Nurhayati, M.Si., perwakilan dosen dari Universitas Satya Negara Indonesia, menyarankan agar kerjasama ini dapat melibatkan program pascasarjana (S2), serta menyediakan kesempatan bagi pihak RSUD Kebayoran Lama untuk memberikan kontribusi sebagai narasumber dalam silabus kuliah.
"Kami juga melakukan itu ke perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra kami. Bisa mengisi materi dari silabus yang kita sesuaikan," ujar Nunung.
Dengan adanya kerja sama semacam ini, baik USNI maupun RSUD Kebayoran Lama dapat memperluas jaringan dan memberikan pelatihan kepada tenaga medis yang berkompeten. Adapun Direktur RSUD Kebayoran Lama, dr. Yenny Nariswari Harumansyah, MARS., menanggapi kemungkinan kerja sama dengan USNI.
"Terkait hal ini, kemungkinan kerja sama bisa dilakukan, tetapi kami perlu berkoordinasi terlebih dahulu. Di rumah sakit, terdapat beberapa komite yang mengatur masing-masing bidang, seperti komite keperawatan untuk perawat. Jika ada staf di bagian umum yang ingin meningkatkan pendidikan, kami juga perlu memastikan mekanisme yang tepat melalui koordinasi lebih lanjut," jelas Yenny.
Selain itu, Dian Alanudin menambahkan bahwa sertifikasi juga bisa menjadi bagian dari kolaborasi ini, termasuk sertifikasi dari lembaga-lembaga internasional yang diakui.
"Kami ada dosen praktisi, dosen tidak tetap yang berada di dunia industri, dan akademisi. Sertifikasi bisa sertifikasi BNSP maupun yang ada di luar negeri, sesuai dengan yang ada di sini (RSUD Kebayoran Lama)," pungkas Dian.
Dengan adanya diskusi ini, diharapkan membuka kerja sama di antara kedua lembaga dan peluang bagi mahasiswa dan profesional medis untuk mengembangkan keterampilan mereka lebih lanjut. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan, baik dalam konteks akademik maupun dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Kebayoran Lama.