
Persekutuan Mahasiswa Oikumene Sivitas Akademika Universitas
Satya Negara Indonesia (UKM POSA USNI) mengadakan Ibadah Natal dengan tema
“Bersama dalam Solidaritas, Tumbuh dalam Subsidiaritas: Gereja sebagai Wujud
Kasih yang Berkeadilan.” Acara ini berlangsung pada Selasa, 7 Januari 2025, di
Kampus A Universitas Satya Negara Indonesia, dimulai pukul 15.00 WIB hingga
selesai.
Dalam suasana yang penuh khidmat, acara tersebut dihadiri
oleh mahasiswa lintas program studi, dosen, dan tamu undangan lainnya. Romo
Robertus Bambang Rudianto S.J., dari Serikat Yesus, yang juga merupakan pastor
mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta untuk kampus-kampus di Jakarta Selatan,
menjadi pembicara utama.
Dalam khotbahnya, Romo Robertus menyampaikan bahwa Natal
adalah momen untuk merayakan kemanusiaan sebagai wujud cinta Tuhan kepada
ciptaan-Nya. Ia menegaskan pentingnya menghormati setiap manusia sebagai bagian
dari penciptaan Tuhan.
“Merayakan Natal berarti merayakan kemanusiaan. Allah
mencintai semua ciptaan-Nya, maka kita diundang untuk menghormati setiap
manusia,” ujar Romo Robertus.
Ia juga menambahkan bahwa pesan Natal 2024 menggarisbawahi
harapan untuk dunia yang semakin bersatu, di tengah tantangan krisis ekonomi
global yang memengaruhi banyak aspek kehidupan.
“Tahun ini kita berharap dunia semakin menyatu. Namun,
tantangannya besar, terutama dengan banyaknya krisis ekonomi. Pesan Natal tetap
sama, yaitu menghormati manusia,” tuturnya.
Sebagai penutup, Romo Robertus memberikan pesan kepada para
mahasiswa, khususnya dalam konteks keberagaman umat beragama.
“Kita menghormati Allah karena Allah adalah Sang Maha
Pencipta. Maka, kita harus mencari Allah, bukan agama. Jika seseorang mencari
Allah, dia akan menghormati pilihan manusia. Sebaliknya, jika mencari agama,
manusia justru dapat kehilangan esensi penghormatan terhadap sesama,” jelasnya.
Pesan ini menjadi pengingat bagi seluruh mahasiswa untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan saling menghormati di tengah
perbedaan.
Ibadah Natal UKM POSA USNI memberikan makna mendalam bagi
seluruh peserta. Tema yang diangkat, “Bersama dalam Solidaritas, Tumbuh dalam
Subsidiaritas: Gereja sebagai Wujud Kasih yang Berkeadilan,” mengajak setiap
individu untuk mewujudkan kasih yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini diharapkan dapat mempererat persatuan dan solidaritas antar mahasiswa, dosen, serta seluruh sivitas akademika Universitas Satya Negara Indonesia. Dengan begitu, persatuan antar umat beragama juga bisa tumbuh subur.