
Jakarta, 11 Desember 2024 - Universitas Satya Negara
Indonesia (USNI) melalui Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik sukses
menggelar seminar Technology Blockchain and Cybersecurity bertajuk
“Membangun Masa Depan Digital yang Tangguh” di Auditorium Universitas Satya
Negara Indonesia.
Seminar ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa/i
maupun siswa/i SMA/K yang hadir mengenai peran dan potensi blockchain dalam
berbagai sektor, serta tantangan keamanan siber yang menyertainya.
Agung Budi Prasetio, S.T., M.Eng., Ph.D., sebagai narasumber
utama, menjelaskan bahwa blockchain merupakan teknologi sistem
pencatatan atau ledger yang terdesentralisasi. Data dalam blockchain disimpan
dalam bentuk blok-blok yang terhubung secara berantai (chain), di mana
setiap transaksi baru dicatat di blok baru dan diverifikasi oleh semua node
dalam jaringan.
“Blockchain dirancang untuk transparansi dan
imutabilitas. Perubahan data tidak bisa dilakukan sepihak karena memerlukan
konsensus dari seluruh jaringan,” ungkap Agung.
Teknologi ini telah diterapkan di berbagai sektor seperti
kesehatan, pendidikan, hingga perdagangan. Namun, dalam dunia perbankan, adopsi
blockchain masih menghadapi tantangan karena sifatnya yang terbuka.
Lebih lanjut, Agung mengungkapkan bahwa teknologi blockchain
mempermudah pelacakan transaksi secara transparan, termasuk mendeteksi
aktivitas mencurigakan seperti pencucian uang. Ia juga menyinggung laporan yang
pernah diungkapkan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo mengenai indikasi
pencucian uang sebesar Rp139 triliun melalui aset kripto.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun blockchain menawarkan
transparansi, penggunaan teknologi ini tetap membutuhkan pengawasan dan
regulasi yang ketat.
Namun, Agung menekankan bahwa tidak ada teknologi yang 100
persen aman. Risiko seperti serangan 51 persen, kesalahan manusia, atau
kelemahan pada kontrak pintar dapat menjadi celah yang dimanfaatkan oleh pihak
tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, implementasi blockchain harus
disertai pengelolaan risiko yang baik.
Blockchain dan cybersecurity memiliki hubungan
erat. Sebagai teknologi yang mengedepankan keamanan dan transparansi, blockchain
membutuhkan keamanan siber yang andal untuk melindungi data, transaksi,
serta ekosistem pendukungnya.
Cybersecurity bertugas mencegah risiko serangan
seperti peretasan, kebocoran data, atau eksploitasi celah keamanan yang dapat
merugikan pengguna.
Agung juga menjelaskan bahwa pemahaman tentang cryptographic
hashing, public-key cryptography, dan protokol konsensus seperti Proof
of Work dan Proof of Stake sangat penting untuk memahami mekanisme
keamanan blockchain.
Pengetahuan ini juga menjadi dasar dalam mengembangkan
aplikasi berbasis blockchain, seperti mata uang kripto (cryptocurrency),
kontrak pintar (smart contracts), dan sistem pencatatan lainnya.
Kepala Program Studi Sistem Informasi, Riama Sibarani,
S.Si., MM.Si., menyatakan bahwa seminar ini bertujuan membangkitkan semangat
mahasiswa/i Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknik USNI untuk mendalami
teknologi blockchain dan keamanan siber.
“Acara hari ini berjalan dengan baik, narasumber sangat
membantu mahasiswa memahami tren teknologi terkini. Seminar ini diharapkan
memberi gambaran bahwa penguasaan teknologi sangat penting, sesuai dengan
slogan Internet of Things yang menunjukkan bahwa semua aspek kehidupan
kini berbasis teknologi,” ujar Riama.
Ia juga menambahkan bahwa seminar ini merupakan salah satu
upaya USNI untuk memperkenalkan mahasiswa pada tren teknologi masa depan,
sekaligus mempersiapkan mereka untuk berkontribusi di berbagai sektor
industri.
“Kami berharap seminar ini dapat memotivasi mahasiswa untuk
terus belajar dan memperluas wawasan di bidang teknologi, baik di tingkat
nasional maupun global,” tambahnya.
Dengan pertumbuhan teknologi yang pesat, blockchain dan
keamanan siber menjadi topik strategis yang relevan untuk masa depan. Seminar
ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa tetapi juga membuka peluang untuk
memanfaatkan teknologi ini secara bijak dan bertanggung jawab.
Melalui acara seperti ini, USNI terus berkomitmen menjadi pusat pembelajaran dan inovasi teknologi. Dengan dukungan pengajar berpengalaman serta kurikulum berbasis teknologi mutakhir, USNI berharap dapat mencetak generasi muda yang siap bersaing di era digital dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.