Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), di bawah
kepemimpinan Rektor Dr. Sihar P.H. Sitorus, B.S.B.A, M.B.A., terus berkomitmen
mempersiapkan generasi unggul di tengah perubahan cepat di berbagai aspek
kehidupan, termasuk pendidikan.
Dalam wawancara yang dilakukan pada 02 Desember 2024, Rektor
USNI memaparkan strategi kampus dalam membentuk mahasiswa yang tangguh,
berpikiran kritis, dan berani menghadapi tantangan.
Menurut Dr. Sihar, ketekunan adalah nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap individu, baik mahasiswa, dosen, maupun sivitas akademika
lainnya.
"Untuk mendalami sesuatu, kita membutuhkan ketekunan.
Ini adalah nilai statis yang harus tetap ada di tengah perubahan yang begitu
cepat," ungkapnya.
Melalui ketekunan, mahasiswa tidak hanya menyerap ilmu,
tetapi juga mampu menularkan dan mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki.
Selain ketekunan, USNI menekankan pentingnya keberanian untuk keluar dari
belenggu ketakutan atau keraguan yang kerap menghalangi individu.
"Kampus harus menjadi tempat yang aman untuk keluar
dari kurungan tersebut," jelas Dr. Sihar.
Lingkungan kampus dirancang agar setiap elemen, dari
mahasiswa hingga manajemen rektorat, memiliki keberanian untuk menghadapi
tantangan baru dan meraih potensi terbaik mereka.
Untuk mendukung visi tersebut, USNI merancang kurikulum yang
relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. Proses pembaharuan kurikulum
ini diawali dengan riset mendalam bersama para ahli, konsultan, dan pelaku
usaha.
"Kami refleksikan diri, bertanya mengapa kurikulum ini
harus berubah, apa yang ingin dicapai, dan bagaimana caranya," kata Dr.
Sihar.
Kurikulum USNI mencakup metode pembelajaran seperti
penulisan, presentasi, proyek kelompok, hingga pengalaman langsung di dunia
nyata. Pendekatan ini bertujuan mendorong mahasiswa keluar dari zona nyaman
mereka, sekaligus membentuk kebiasaan baru yang positif.
Selama dua tahun terakhir, USNI telah menjalankan program
transformasi ini dengan tagline #JadiVersiTerbaikDiri. Filosofi
ini menekankan pentingnya setiap individu untuk terus berkembang sesuai dengan
kemampuan dan pengalaman masing-masing.
"Setiap hari kita mencoba menjadi lebih baik,
sehingga kita menjadi versi terbaik diri kita," ujar Dr. Sihar.
Hasil dari pendekatan ini diharapkan menghasilkan lulusan
yang tidak hanya berwawasan luas, tetapi juga memiliki pola pikir terbuka dan
kemampuan berpikir kritis.
"Lulusan USNI akan siap menjadi independent learner
(pembelajar mandiri), mampu mengatasi masalah secara efektif, dan membuat
keputusan yang lebih baik," tegasnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, USNI optimis dapat
mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global dan
berkontribusi bagi masyarakat.