Jakarta, 22 November 2024 - Auditorium Universitas Satya
Negara Indonesia menjadi tempat berlangsungnya seminar bertajuk “Marriage is
Scary.” Tema ini diangkat untuk merespons fenomena yang sedang viral di
media sosial, khususnya di kalangan generasi muda yang kerap mengungkapkan
kekhawatiran mereka terhadap pernikahan.
Seminar ini diselenggarakan oleh KPM (Komunitas Pengajian
Mahasiswa) Assalam dengan menghadirkan Ustaz Fuad Naim sebagai pembicara utama,
yang memberikan pandangan Islam untuk menjawab kecemasan terkait pernikahan.
Ketua KPM Assalam sekaligus mahasiswi Ilmu Komunikasi, Inta
Marsanda menjelaskan bahwa tema ini berangkat dari keresahan anak muda yang
viral di media sosial, terutama TikTok. Banyak dari mereka melihat pernikahan
sebagai sesuatu yang menakutkan karena ekspektasi sosial dan komitmen jangka
panjang.
"Kami ingin mengedukasi bahwa menurut Islam, pernikahan
tidak semenyeramkan itu. Ada tahapan dan peraturan yang bisa diikuti,"
ungkapnya.
Panitia berharap acara ini dapat memberikan wawasan baru
kepada generasi muda, khususnya mahasiswa, agar lebih siap ketika ingin
memutuskan untuk menikah. “Dengan acara ini, kami berharap teman-teman yang
mengalami ketakutan tentang pernikahan bisa mendapat pemahaman yang lebih baik
dan menemukan keberanian untuk mempersiapkan diri.”
Dalam sesi seminar, Ustaz Fuad Naim menyoroti konsep menikah
muda dalam Islam. Menurutnya, menikah muda bukanlah tentang memaksakan usia
tertentu, tetapi tentang kesiapan seseorang.
"Generasi sekarang banyak yang menua tapi belum
dewasa," ujar Ustaz Fuad.
Beliau menambahkan bahwa pernikahan adalah kebutuhan alami
manusia, namun kesiapan menjadi kunci. "Sebenarnya, tidak disuruh menikah
pun, ketika seseorang siap, dia akan menikah. Karena nikah itu kan kebutuhan,
sifatnya alami, manusia diciptakan berpasangan," tegasnya.
Salah satu poin penting yang disampaikan Ustaz Fuad adalah
pentingnya memiliki visi dalam pernikahan. "Yang penting dalam sebuah
pernikahan itu visinya, tidak cuma menikah, hidup juga seperti itu. Kamu harus
tahu mau jadi apa dan seperti apa," ungkapnya.
Beliau menyarankan agar generasi muda menentukan tujuan
hidup lebih awal.
"Idealnya, visi hidup itu sudah dirumuskan sebelum baligh.
Tapi kalau sekarang sudah terlambat, ya tidak apa-apa, mulai sekarang saja.
Dengan visi yang jelas, kamu akan lebih mudah memilih pekerjaan, pasangan
hidup, bahkan jalan hidupmu," lanjutnya.
Acara ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari peserta,
terutama mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia. Ustaz Fuad dipilih
sebagai narasumber karena keahliannya di bidang dakwah dan latar belakangnya
sebagai penulis buku.
“Beliau memiliki pemahaman yang luar biasa, sehingga kami
yakin pesan yang beliau sampaikan dapat memberikan wawasan mendalam,” jelas
Inta.
Seminar “Marriage is Scary” sukses menjawab keresahan
generasi muda tentang pernikahan. Dengan memadukan perspektif agama dan
fenomena sosial, acara ini mengajak peserta untuk memandang pernikahan secara
lebih positif dan realistis.
Ustaz Fuad menutup dengan pesan yang menggugah: "Berani
menikah itu bukan soal usia, tapi soal kesiapan. Ketika kamu tahu siapa dirimu
dan mau ke mana, semua keputusan dalam hidup, termasuk menikah, akan menjadi
lebih mudah."
Semoga acara seperti ini memberikan bekal bagi generasi muda
untuk menghadapi pernikahan sebagai perjalanan yang penuh tanggung jawab,
tetapi juga membawa kebahagiaan dan keberkahan.