Jakarta, 11 November 2024 - BEM Universitas Satya Negara Indonesia mengadakan acara Talk Show x High School Fest 2024 dengan tema “Bisnis di Era Digital” yang dihadiri oleh Samuel Honesta, Co-Founder NewGen Entertainment sebagai narasumber. Acara dipandu oleh Bunga Naia Zhafira, Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai moderator.
Membahas bisnis di era digital, Samuel Honesta, Co-Founder NewGen Entertainment, menjelaskan dampak besar digitalisasi pada industri hiburan, terutama pada event-event yang ditujukan bagi generasi muda. Ia berbagi pengalaman dalam mengelola High School Fest 2024, sebuah acara yang menggunakan pendekatan 100% digital, mulai dari promosi hingga penjualan tiket.
"Sekarang dengan adanya hal-hal yang menjadi digital, kita enggak perlu lagi pakai cara konvensional. Contohnya High School Fest, kita melakukan penjualan tiket 100 persen dengan digital, dari pengenalan brand High School Fest-nya sendiri, kita melalui Instagram dan TikTok,” ungkap Samuel.
“Kemudian, kita juga bekerja sama dengan media-media partner yang ada di Indonesia," lanjutnya.
Bagi mahasiswa yang ingin membangun bisnis, Samuel membagikan tips untuk memulai bisnis di era digital. Ia menekankan pentingnya membangun mindset yang kuat sebelum terjun ke dunia bisnis.
Samuel percaya ada dua hal utama yang perlu ditanamkan. Pertama adalah keberanian. Menurutnya, banyak orang memiliki ide unik, tetapi tidak semua berani untuk mewujudkannya.
"Kita harus berani dulu, karena semua orang bisa saja punya ide, tapi tidak semua orang berani," tegas Samuel. Kedua, ia menyoroti pentingnya memiliki ide yang berbeda dan unik.
"Kalau kita beda, orang akan mencari kita karena perbedaan tersebut. Kalau enggak ada bedanya, orang pasti akan mencari produk yang pertama keluar, bukan kita," ujarnya.
Kemudian, penting untuk menyesuaikan strategi pemasaran dengan perkembangan dunia digital yang dinamis. Ia menjelaskan bahwa memahami audiens dan memilih platform yang tepat adalah langkah awal yang krusial.
"Kalau target kita Gen Z dan Gen Alpha, TikTok cocok. Kalau Milenial lebih banyak di Instagram, sementara orang tua mungkin lebih banyak di Facebook," katanya. Ia mencontohkan bahwa tren di TikTok yang sedang digemari Gen Z dan Gen Alpha menjadi panduan utama mereka dalam merancang konten yang relevan dan menarik.
Samuel juga memberikan saran kepada mahasiswa untuk tidak ragu dalam melangkah dan mencoba. Pasalnya, memulai bisnis atau melakukan sesuatu yang besar, maka effort yang dibutuhkan juga besar.
"Awal-awal saya juga takut, tapi paling penting kita harus melangkah. Kalau kita berhenti dan tidak melakukan apa-apa, kita tidak akan mendapatkan hasil yang berbeda," katanya. Bagi Samuel, keberanian untuk mengambil langkah besar sangat penting bagi siapa pun yang ingin mencapai hasil yang besar.
Dengan digitalisasi sebagai pendorong utama, keberanian dan inovasi menjadi kunci pertumbuhan bisnis di era serba cepat ini. Kehadiran talk show ini, mendorong mahasiswa USNI dan pengusaha muda untuk memanfaatkan teknologi dan tren digital demi masa depan bisnis mereka.
Universitas Satya Negara (USNI) pun memiliki kurikulum berbasis entrepreneurship. Mahasiswa memiliki waktu empat tahun penuh untuk merancang ide, melakukan pivot atau tweak terhadap ide-ide mereka, dan mencari tim pendiri yang solid.
USNI juga menyediakan inkubator in-house yang
menawarkan program intensif bagi mahasiswa yang serius mengembangkan ide bisnis
mereka. Program ini memberikan akses kepada venture capital dan
investor, memastikan dukungan finansial dan jaringan bagi mahasiswa untuk
merealisasikan ide bisnis mereka.