
Jakarta, 02 November 2024 - Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) menggelar Wisuda 2024 dengan tema “Insan USNI Siap Berkreasi, Jadi Inspirasi” di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah pada Sabtu (02/11/2024). Pada acara ini, Rektor USNI menekankan pentingnya kesiapan mental dan nilai-nilai integritas, alam, serta logika dalam menciptakan versi terbaik diri.
“Moralitas mengacu pada nilai-nilai besar seperti kejujuran dan kebaikan. Naturalitas mencerminkan keseimbangan dalam diri kita yang harus terus berkembang, dan logika adalah kemampuan kita melihat fakta dan data secara rasional,” tutur Rektor USNI, Bapak Dr. Sihar P.H. Sitorus, BSBA., M.B.A.
Beliau juga mendorong mahasiswa untuk terus belajar dari pengalaman dan berani mencoba hal baru sebagai proses menuju versi terbaik diri. “Versi terbaik diri bukan satu resep untuk sekali jalan. Itu berproses, dan harus berani tampil beda,” tambahnya.
Pada wisuda ini, USNI juga memberikan penghargaan kepada 11 Wisudawan Terbaik. Seperti, Raihan Andika Putra, mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP angkatan 2020 yang lulus dengan IPK 3,74. Raihan, yang memulai kuliahnya di tengah pandemi COVID-19, tidak hanya berhasil menyesuaikan diri dengan perkuliahan daring, tetapi juga aktif di berbagai organisasi dan perlombaan.
Pada semester ketiga, Raihan bergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP sebagai Koordinator Bidang Kewirausahaan dan mulai aktif dalam berbagai perlombaan, di antaranya P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha) dan IWDM (Inovasi Wirausaha Mahasiswa), yang mendapatkan pendanaan lebih dari 20 juta rupiah.
Dalam skripsinya, Raihan melakukan penelitian berjudul “Analisis Teks Pemberitaan Media pada Realitas Pemilu 2024 di Harian Kompas dan Media Indonesia” yang membandingkan penyajian berita di Media Indonesia dan Harian Kompas. “Saya meneliti bagaimana dua media tersebut memberitakan Pemilu 2024, khususnya dari aspek kalimat dan makna yang terkandung di dalamnya,” jelas Raihan.
Wisudawan lainnya, Adi Nirfana Nainggolan yang lulus dengan IPK 3.72, mahasiswa jurusan Hukum, juga mengisahkan perjalanannya selama kuliah sambil bekerja. Selama kuliah, Adi menerapkan manajemen waktu yang baik antara pekerjaannya sebagai staf operasional di Dinas Perhubungan DKI Jakarta Barat dan perkuliahan.
“Karena saya kuliah sambil kerja, saya selalu aktif mengabarkan kepada dosen jika jadwal kuliah bentrok dengan pekerjaan, meskipun jarang terjadi,” katanya. Setelah lulus, Adi berharap gelar S1 Hukum ini dapat menunjang kariernya.
Dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Pengangkatan Penjabat Kepala Daerah Akibat Pilkada Serentak Tahun 2024 Ditinjau Menurut Prinsip Demokrasi,” Adi menganalisis kebijakan pengangkatan pejabat daerah oleh presiden tanpa pelibatan rakyat.
Adapun, lulusan terbaik lainnya, Dian Rokhmana dengan IPK 3.78, mahasiswa jurusan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, berhasil menjalankan peran ganda sebagai mahasiswa sekaligus karyawan di Ditjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kompetensi Awak Kapal Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta”, Dian fokus pada pentingnya standar sertifikasi bagi awak kapal perikanan.
Dian mengungkapkan bahwa sertifikasi kompetensi awak kapal perikanan sangat penting untuk memastikan setiap awak kapal memiliki keahlian dan standar yang dibutuhkan dalam pengoperasian alat perikanan. “Saya tertarik mengangkat tema ini karena belum ada penelitian sebelumnya yang menyoroti kebutuhan kompetensi khusus ini,” ujarnya.
Universitas Satya Negara Indonesia berharap tema wisuda tahun ini dapat menginspirasi para lulusan untuk terus berkarya, menjadi insan yang berkreasi, dan menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitarnya. Rektor USNI juga menyampaikan harapan agar para lulusan siap menjadi independent learner atau pembelajar mandiri yang mampu mengambil inisiatif untuk terus belajar.
“Apa pun pilihan kalian besok, bekerja atau membuka usaha, berbekalkan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang kalian peroleh, kalian harus tetap sanggup menjadi independent learner karena dunia penuh dengan dinamika, dan perjalanan hidup tidak linear perjalanannya,” jelasnya.